Senin, 24 November 2014

memorable with you as best friend


MEMORABLE WITH THEM




Sahabat memiliki cinta apa adanya, tak melihat kekurangan sebagai keburukan dan tak melihat kelebihan sebagai syarat karena sahabat sederhana



A friend will be there for you when things are good.. but true friend will be there for you when things are good and also when things are very bad. And just when it feels like you will never smile again, she can put a smile an your face with just a hug ( kathrine ) and Frienship is one mind in two bodies ( Mencius )


ARTI SAHABAT ?
Kedudukan seorang sahabat itu bagaikan mentari dipagi hari dan rembulan dimalam hari
Sahabat itu tanpa syarat, karena sahabat sederhana.
Sahabat adalah dia yang tahu kekuranganmu, tapi menunjukkan kelebihanmu. Dia yang tahu ketakutanmu, tapi menunjukkan keberanianmu
Sahabat adalah dia yang bukan hanya ada saat tersenyum tapi ada saat air mata terjatuh.
Untuk itu jadilah sehelai tissue untuk sahabatmu ketika dia meneteskan air mata, jadilah tongkat ketika dia terjatuh jagalah dia layaknya menjaga dirimu sendiri karena ikatan persahabatan adalah ikatan yang tak bisa terlepaskan.

MESSAGE ?
Kawan, ingatkah ketika kita sekolah, bermain, belajar dan segala hal yang pernah kita alami,sebenarnya tanpa kita sadari kita tumbuh bersama meski saat ini kita memiliki jalan yang berbeda tapi satu hal yang tak bisa dipungkiri adalah saat waktu menjadi saksi bisu kebersamaan kita.
Sadar atau tidak kita hidup didunia yang sama dan dimasa yang sama. Dulu kita pernah mengukir mimpi bersama dengan penuh harapan. Tak disangka saat waktunya tiba kita terpisah oleh takdir sekarang kita memiliki jalan yang berbeda tapi aku berharap perbedaan itu tidak membuat kita berbeda.

ABOUT THEM

Part 1
Dia adalah teman kecil ku, kami tumbuh bersama, sekolah bersama, main bersama bahkan hampir setiap waktu kami lewati bersama sama selain itu juga tempat tinggal kami berdekatan. Banyak hal yang kami lakukan hingga kami beranjak dewasa memang umurnya lebih muda dariku dan itu salah satu yang membuatnya bangga tapi tidak masalah umur kami hanya terpaut beberapa bulan tapi jalan fikir kami hampir sama bahkan mendekati kesamaan, dia teman yang cerdas dan bertalenta dan aku mengakuinya tapi terkadang dia tak bisa mengontrol egonya.
Dia bukan hanya mengenalku saja tapi dia juga mengenal dekat keluargaku terutama adik dan ibuku bahkan mereka berhubungan baik.dia adalah teman yang hampir setiap harinya berada dirumahku.
Jangan kira selama ini tidak ada masalah diantara kami justru masalah tersebut yang menunjukan jalan siapa dia, musuh, teman, sahabat atau bahkan bukan siapa siapa.Masalah yang membuat kami dewasa, membuat kami tahu satu sama lain dan membuat kami tahu apa yang harus kami lakukan. Bahkan semapat dulu aku tak menyukainya karena satu dan lain hal karena waktu yang terus berjalan kedepan membuka mataku dan membiarkan diri ini untuk terus mengenalinya hingga pada akhirnya sedikit demi sedikit ketidaksukaan ku berubah bahkan kami berteman baik meski tak sebaik saat ini.
Waktu, waktu dan waktu yang terus berbicara dan menjawab semua pertanyaan ku selama ini tentang siapa dia. Semenjak kami masuk SMA bersama aku mulai disadarkan seperti apa sosok sebenarnya dia ternyata apa yang kufikirkan semakin lama semakin menghilang meski terkadang ada beberapa hal yang membuat penilaianku kembali berubah terhadapnya, yaa memang benar manusia bukan makhluk yang sempurna tentu ada kekurangan yang terdapat dalam teman ku ini yang terkadang tak bisa kuterima tapi justru dia yang membuatku dewasa memberiku pelajaran yang ilmunya baru kurasakan saat ini.
Saat duka menyelimuti ku dan keluargaku, saat itulah siapa yang hanya teman dan siapa yang benar benar sahabat terlihat, aku berterimakasih atas perhatian yang telah banyak teman teman berikan padaku rasa simpati empati bahkan mungkin kasihan terhadapku aku ucapkan terimakasih.
Masa sulit itu menjadi ujian untuk menentukan mana sahabat, saat kedukaan menerpaku ketika Ibuku berpulang ketempat asalnya saat itulah aku terjatuh dan aku butuh sebuah tongkat untuk membangunkanku, saat itulah aku butuh sehelai tissue untuk menghapus air mata ku dan saat itu lah aku butuh pegangan. Aku bukan hanya membutuhkan teman yang bersimpati terhadap kedukaan ku tapi yang kubutuhkan adalah teman yang bersedia menjadi tempat berbagi kedukaan ku dan semua yang kuharapkan ada pada temanku ini meski pada saat kejadian dia tak ada disampingku tapi pada saat kami bertemu aku mulai merasakan      dia bukan hanya teman tapi dia sahabat, ketika ku bercerita tentang masa sulit yang kualami dia menangis dan aku rasa dia bisa merasakan apa yang aku rasakan, ketulusan itu terlihat dari matanya dan aku bisa merasakan itu, itu adalah hal yang sederhana yang aku tunggu selama ini, meski masa sulit itu telah berlalu tapi kedukaan itu masih melekat dalam hati dan ingatanku dan bukan hanya itu aku merasa menjadi diriku sendiri jika dekat dengan temanku ini, dia bisa menjadi  teman, sahabat bahkan saudara disetiap apa yang kugundahkan. Terimakasih untuk sahabatku DENA MARANTIKA sudah bersedia menagis untuk kedukaan ku, bersedia mendengarkan kedukaanku,bersedia membangunkanku ketika ku jatuh dan bersedia mengarahkanku ketika ku salah jalan.TERIMAKASIH dan mohon maaf atas penilaian ku terhadapmu.

Part 2
Dia juga teman masa kecilku, teman berbagi pengalaman dan tangisan.
Dia teman yang ceria, kuat dan apa adanya itu yang aku suka darinya. Dia memang bukan seorang pendengar yang baik tapi dia adalah seorang penolong yang baik dan rela berkorban, itulah yang aku kenal darinya.
Tempat tinggal kami berdekatan, sejarah sekolah kami sama bahkan hingga dibangku perkuliahan, kami sering main bersama aku,dena dan teman ku yang satu ini menghabiskan waktu bersama main kesawah, menginap dirumahku, masak bersama dan ada satu hal yang kurindukan, aku rindu naik motor ( cekes cekes ) milik ayahnya temanku ini dan tak jarang kami tumpangi motor ini secara bersamaan.
Ketika ku dirundung masalah dialah orang yang pertama aku cari, aku masih ingat saat itu jam 8 malam dalam keadaan hujan aku menelponnya untuk menjemputku saat aku kabur dari rumah, dia yang tahu kejadian yang sebenarnya, dia menolongku diwaktu yang tepat, dia menyediakan peralatan untuk aku istirahat, dia bertanya apa yang terjadi, dia menyelimutiku saat kutidur, dia meminjamkan pakaian untukku, dia yang menghiburku dan dia yang ada saat itu.
Saat aku dihadapkan pada masa yang sangat sulit dia yang pertama kali datang kerumahku bersama teman temanku dia memeluk erat tubuhku ketika ku tak berdaya, dengar kawan meski aku tidur saat itu tapi aku merasakan kehadiranmu.Terimakasih RISKA NOVIANTI aku merasa jadi diriku sendiri jika dengan mu, teruslah jadi sahabat yang mengajarkan pengalaman berhargamu, terus jadi Riska yang kuat dan sahabat yang baik, Terimakasih sudah membukakan pintu rumahmu untuk kujadikan tempat istirahatku, terimakasih sudah mau berkorban menjemputku dimalam yang hujan itu. Terimakasih atas kesediaanmu menjadi orang yang selalu ada untuk ku dan maaf atas segala yang pernah kulakukan.



Sungguh, aku mejadi diriku sendiri jika aku bersama kalian. Kalian yang sederhana, kalian yang apa adanya, kalian yang selalu ada dan kalian yang terkadang menjadi sumber senyumanku yang lepas, satu pesan untu kalian semoga tidak ada yang berbeda diantara kita meski jalan kita saat ini sudaah sangat berbeda, semoga takdir membuat apa yang selama ini kita lakukan berkesan dan semoga takdir selalu menjaga persahabatan kita. Salam sukses untuk SAHABAT  - SAHABAT ku ini.
Aku bukanlah manusia yang cepat puas semoga setelah Allah menganugrahkan sahabat sahabat seperti mereka, aku berharap Allah aka menganugrahkan aku kembali sahabat sahabat lainnya diantara temen teman yang menyayangi dan yang peduli padaku .aku berharap masih ada yang mau menjadi sahabatku yang bersedia berbagi pengalaman suka dan duka. 


Sahabatmu :) 






Senin, 10 November 2014

maaf !



MAAF ATAS KEBOHONGANKU
Maaf, adalah kata yang pantas untuk aku ucapkan, aku rasa menghindar adalah jalan terbaik supaya tidak ada lagi kebohongan diantara kita.
Jika saatnya nanti kita dipertemukan maka aku berharap aku sudah pantas untuk bertemu mu lagi.
Tahu kah sekarang ini aku merasa tak pantas karena segenap kekurangan yang ku miliki ini membuatku sangat begitu malu, malu menampakan diriku didepanmu, malu dengan setiap yang aku katakana serta malu dengan setiap perbedaan ini.
Kau terlalu sempurna untuk aku yang penuh dengan kegelapan, jika ibarat sinar kau adalah matahari yang mampu menyinari alam ini dan aku hanya sebatas lampu yang hanya bisa menyinari sebuah ruangan kecil.
Sungguh aku sangat malu, ketidakpantasan ini membuat ku seperti kertas yang terobek robek  bahkan ku tak sanggup untuk menatap mata kebahagiaanmu itu, karena aku sadar aku hanya bisa menggoreskan tinta hitam di kehidupanmu.
Sekarang aku tahu apa batasan ku, jika ini terus kulakukan maka aku hanya akan dikelilingi oleh perasaan bersalah dan selamanya aku akan terjebak dalan kegelapan.kau sudah membuka mata hatiku bahwa aku tak pantas menerima kebaikan mu aku hanya akan memberikanmu kebohongan dan dosa untuk ku.
Terimakasih atas cinta, kasih saying, perhatian dan kebaikan mu selama ini.dan semoga ini adalah kebohongan terakhir yang kulakukan
Tolong jangan pernah sesali apa yang sudah terjadi biarkan aku  yang menanggung semua penyesalan dan kekecewaan mu setidaknya dengan rasa itu aku bisa sedikit bernafas dari pada melihatmu penuh dengan rasa kecewa. Dan tolong hapus semua kenangan yang pernah terjadi karena sebagian besar kenangan itu terjadi karena kebohongan. Please biarkan aku hidup tanpa bayangan itu semua, kalau pun aku berbohong maka kebohongan itu teruntuk diriku sendiri dan biarkan aku menyesalinya.
Maaf maaf maaf dan maaf  kalian terlalu baik untuk ku.



26 Juni 2014



26 Juni 2014

26 Juni 2014, tanggal itulah yang paling bersejarah dalam hidupku, ketika Tuhan mengambil belahan jiwaku, Nafas ku bahkan nyawaku.
Aku berharap tanggal itu takan kembali, karena hanya akan mengingatkan ku pada masa yang sulit itu, masa dimana Air mata mengalir begitu deras, langit begitu gelap bahakan kehidupan ku diselimuti angin yang sangat kencang.
Aku hanya terdiam terpaku bahkan tak berdaya melihat sosok tubuh yang terbujur tanpa nyawa dibentangkan didepan mata ini, saat itu aku hanya ingin Tuhan ambil mata ini agar aku tak melihatnya.perasaan ku kacau saat itu yang ku tahu beliau yang ada dimataku saat ini sedang duduk didepan rumah menunggu ku pulang.tapi dunia menyadarkanku dengan sangat kejam, saat dimana orang orang datang kerumahku menyampaikan turut berdukanya.
Aku basuh tubuhnya dengan air bahkan air mata untuk yang terakhir kalinya, aku sangat menyesal Tuhan Dulu aku berani membuat air matanya jatuh dan sekarang kau bahkan tak membiarkanku untuk menebus hal itu.
Aku terdiam begitu lama didepan jenazah sambil kulantunkan ayat suci Al-Quran, semua orang berdatangan memeluk ku lalu mengucapkan kata sabar, aku tak tahu apa itu sabar bahkan aku tak sadar dengan kata itu yang ku tahu aku begitu hancur dan sangat kehilangan.
Jam terus berputar dan mengarah pada pukul 10.00 wib saat dimana orang orang mengangkat jenazah itu kedalam sebuah sangkar yang terbuat dari bambu, aku hanya mengatakan “ BAPAK, ITU IBUKU, TOLONG JANGAN KALIAN AMBIL IBUKU “ yang kurasa beliau kesakitan tapi tetap saja orang orang itu membawa ibuku meski ku menagis berteriak.
Yang aku mau kembalikan ibuku, meski kalian berjuta juta kalipun mengatakan sabar kalian tak merasakan apa yang aku rasa dan kalian tak tahu betapa hancurnya hati ini saat seseorang yang sangat dicintai dimasukan kedalam sebuah lubang lalu ditutup dengan tanah yang ku tahu itu sangat gelap dan mungkin tak udara disana.
Beberapa langkah kami meninggalkan pusaran terakhirnya, dan saat itu lah rumahku kehilangan satu orang penghuni yang berjasa, adikku sanagt terpukul dia berbicara sendiri bak seolah sedang berbicara dengan ibuku, aku tahu betapa hancur juga hatinya.kami harus rela melewati hari hari tanpa hadirnya.
Menit, jam, hari bahkan bulan aku melewatinya, tak kah kau tau ibu betapa sulitnya aku melewati setiap detiknya waktu tanpa hadirmu.aku harus melakukan semua yang biasa kau lakukan dan taukah betapa sulit itu semua, aku masih menginginkan kehadiranmu untuk menemani kesedihanku ibu.
Mungkin saat ini aku sudah mulai mengikhlaskan kepergian mu, dan semoga apa yang aku lakukan dan apa yang aku pilih kau bahagia ibu, maaf aku tak mewujudkan keinginanmu tapi aku yakin kelak kau akan bangga padaku.aku selalu berdoa semoga kau bahagia, semoga kau damai dan semoga Tuhan memberi kan apa yang sudah menjadi hak mu yang dunia ini tak pernah berikan. Selamat jalan dan sampai jumpa disurga nanti, tersenyumlah ibu maka hidupku akan damai dengan setiap kenangan yang kita ukir. I love you J

artikel



KEADILAN SOSIAL DALAM DEMOKRASI
Keadilan merupakan syarat mutlak dalam demokrasi sebagai hubungan antar manusia, dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Besarnya tuntutan akan keadilan yang akhir akhir ini mengemuka sebenarnya merupakan tuntutan normatif. Tuntutan tersebut muncul pada semua tingkatan kehidupan sosial.( Buletin Psikologi, Tahun VII, No.1, Juni 1999, 13-27 Faturochman )
Keadilan social merupakan kalimat yang sederhana  tetapi memiliki makna yang begitu besar, Negara ini mengalami banyak hal yang tidak sinkron. Di satu sisi, pertumbuhan ekonomi kita sangat tinggi, yakni di atas 6%. Ini termasuk tertinggi di dunia. Namun, di sisi lain, di hadapan kita terhampar fakta: ketimpangan makin terlihat, pengangguran bertambah, dan kemiskinan tidak berkurang.(http://www.berdikarionline.com/opini/20130527/demokrasi-butuh-keadilan-sosial.html Ulfa Ilyas)
Logikanya sebetulnya sederhana: kalau terjadi pertumbuhan, seharusnya rakyat makin sejahtera. Tapi Yang terjadi, ekonomi tumbuh pesat, ketimpangan kian melebar. Artinya, pertumbuhan itu hanya dinikmati segelintir orang, yakni golongan atas, dan tidak pernah menetes ke bawah. Akibatnya, yang di atas makin kembung, sementara yang di bawah kekeringan.
Jika seperti itu apa yang harus dilakukan Negara demokrasi ini ditengah pertumbuhan ekonomi yang tinggi,keadilan social masih dipertanyakan ?
Secara umum keadilan memiliki cirri khas yaitu keadilan tertuju pada orang lain (Rakyat),keadilan harus ditegakkan dan keadilan menuntuk persamaan.(Muwardi skripsi )
Keadilan menjadi nilai yang sangat dijunjung tinggi oleh segenap lapisan masyarakat. di kalangan masyarakat Pada dasar nya ukuran masyarakat Indonesia dalam konteks keadilan social terdapat pada keasejahteraan yang menjamin kehidupan rakyat.
Sebetulnya, 68 tahun yang lalu, para pendiri bangsa sudah meyakini bahwa demokrasi tidak akan kuat apabila tidak ditopang oleh kesejahteraan sosial. “Kalau kita mencari demokrasi hendaknya bukan demokrasi Barat, tetapi permusyawaratan yang memberi hidup, yakni politiek-economische democratie yang mampu mendatangkan kesejahteraan sosial!” kata Bung Karno dalam pidato 1 Juni 1945.
Para pendiri bangsa kita sudah menyadari, bahwa kesetaraan di lapangan ekonomi merupakan basis untuk memperkuat kesetaraan di bidang politik. Jika di lapangan ekonomi terjadi ketimpangan, maka partisipasi rakyat dalam politik pun timpang.
demokrasi sebatas politik. Memang kesannya demokratis. Siapapun dibolehkan mencalonkan diri sebagai Presiden. Siapapun bisa mendaftar sebagai calon legislatif. Karena kita memiliki hak yang sama dalam politik.
Namun, satu hal yang tidak bisa anda tdipungkiri: kalau anda tidak punya uang, anda akan lumpuh tak bergerak. Untuk menjadi anggota parlemen, anda harus berkampanye. Setidaknya, anda harus punya uang untuk keperluan.
Sementara lawan anda adalah  kapitalis. Ia punya alat produksi untuk menghasilkan keuntungan/profit. Dan profit itu bisa di-uang-kan. Dengan uang itu, ia bisa membeli segala-galanya: media, lembaga pemilu, aparat birokrasi, dan lain-lain. Bahkan, Ia bisa membeli suara rakyat yang sedang terjepit dalam kesulitan ekonomi.
Untuk menjadi anggota DPR, seperti diungkap oleh desertasi Pramono Anung, setiap caleg harus mengeluarkan paling minimal Rp 600 juta (kategori caleg artis yang sudah populer) dan tertinggi Rp 6 milyar (kategori caleg pengusaha).
 Kalau sudah begini, bisakah petani miskin atau buruh miskin menjadi anggota DPR?
Situasi itu berdampak buruk. Pertama, sistem politik biaya tinggi hanya melahirkan oligarki. Dari pemilu ke pemilu, wajah kontestasi politik kita hanya diisi oleh elit-elit itu juga. Capres-Capres kita selalu muka-muka lama. Sebanyak 90,5 persen anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) hasil pemilu 2004 dan 2009 kembali mencalonkan diri pada Pemilu 2014
Kedua, sistem politik kita cenderung korup. Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) pernah menyebutkan bahwa sebanyak 69,7 persen anggota DPR terindikasi korupsi.
Ketiga, seni merebut kekuasaan untuk kepentingan pribadi dan golongan. Desertasi Pramono Anung, misalnya, menyimpulkan bahwa motivasi utama orang ingin menjadi anggota DPR adalah kepentingan ekonomi atau ‘mencari nafkah’. Saya kira, motif serupa jugaa melandasi setiap elit yang bertarung di Pilkada.
Keempat, lembaga-lembaga politik kita makin kehilangan daya tawar atau tunduk kepada kepentingan swasta/bisnis. ( pramono anung edisi disertasi)
Kepentingan mayoritas rakyat tidak lagi tersalurkan atau terdengar oleh lembaga-lembaga politik kita. Ini yang menyebabkan rakyat makin skeptis terhadap lembaga-lembaga politik dan proses-proses politik. Tingkat partisipasi politik rakyat dari tahun ke tahun makin merosot. pemilu 2004 (84,1 persen) dan 2009 (71,1%). Artinya, dalam 10 tahun saja/dua periode pemerintahan, tingkat partisipasi turun 20% lebih.
Dengan demikian, ketimpangan ekonomi, kemiskinan, dan rendahnya penciptaan lapangan kerja berkontribusi negatif terhadap kualitas demokrasi kita. Kekayaan yang makin menumpuk di tangan segelintir orang hanya melahirkan politik oligarki artinya kita tak pernah mandiri diatas tanah airnya sendiri.
Demokrasi hanya kuat jika semua orang punya akses terhadap sumber daya ekonomi. Dengan begitu, orang bisa membela martabatnya dan tidak gampang untuk disuap. Demokrasi juga memerlukan rakyat yang cerdas, melek informasi, dan kritis. Dan hal itu hanya mungkin jika akses terhadap sumber daya ekonomi dikelola secara demokratis dan kolektif. Saya kira, inilah esensi dari sosio-demokrasi, yang mengawinkan demokrasi politik dan demokrasi ekonomi. Demokrasi harus ditopang oleh keadilan social dimana semua orang memiliki hak yang sama dalam politik dan ekonomi. Inilah sebenarnya roh dari Pancasila!